BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Kondisi Lingkungan Kerja
a. Pengertian Kondisi Lingkungan Kerja
Dalam pengertian sehari-hari kondisi lingkungan kerja adalah situasi atau tempat dimana seseorang bekerja. Kerps (1990 : 193) mengatakan bahwa kondisi lingkungan kerja adalah suasana yang terjadi dalam bekerja.
Kondisi lingkungan kerja harus diciptakan sedemikian rupa sehingga pekerja merasa nyaman dalam melaksanakan pekerjaanya. Kondisi lingkungan kerja yang kondusif akan mendorong pekerja untuk lebih berprestasi sesuai dengan minat dan kemampuannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Mill dalam Timpe (1993 : 3) bahwa kondisi lingkungan kerja yang menyenangkan menjadi kunci pendorong bagi para pegawai untuk menghasilkan kinerja yang maksimal.
Johns (1983 : 130) mengemukakan bahwa kondisi lingkungan kerja ditentukan oleh hubungan sosial orang- orang yang ada didalam lingkungan pekerjaan, dan sistem ganjaran yang digunakan untuk memotivasi para pekerja. Pengertian hubungan sosial di sini merupakan pengertian yang luas, yang mencakup komunikasi baik vertikal maupun horizontal, kerja sama di antara para pekerja, supervisi dari atasan, dukungan dari bawahan, dan kejelasan tugas yang diemban oleh masing- masing pekerja.
Selanjutnya Marwan Asri (2006 : 73) mengatakan bahwa kondisi lingkungan adalah suatu kondisi dimana didalamnya para pegawai melaksanakan suatu aktivitas. Kondisi tersebut bisa berupa kondisi material maupun kondisi psikologis. Dalam hal ini kondisi lingkungan kerja berhubungan dengan lingkungan psikis, sehingga keterampilan manusia harus mampu memanfaatkan setiap sarana yang ada secara optimal.
Berdasarkan uraian diatas maka kondisi lingkungan kerja yang dapat mendukung pengembangan kinerja pegawai tidak hanya ditentukan oleh tersedianya sarana kerja fisik yang memadai tetapi dapat pula ditentukan oleh kondisi psikologis seperti keadaan hubungan sesama pegawai, penataan ruangan yang baik dan sebagainya. Oleh karena itu diharapkan setiap organisasi dapat mengusahakan agar faktor- faktor yang termasuk lingkungan kerja seperti : sarana kerja/peralatan, tata ruang, serta tata hubungan antar pegawai dalam rangka mendorong motivasi kerja pegawai yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja karyawan.
b. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh dalam Menciptakan Lingkungan Kerja Yang Baik
Karyawan adalah kekayaan utama bagi perusahaan, karena keikutsertaan mereka, maka aktivitas perusahan akan terjadi dimana karyawan yang berperan aktif dalam menetapkan rencana, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi.
Dalam sistem administrasi dan manajemen menekankan bahwa untuk dapat menciptakan susana kerja karyawan yang lebih bergairah, maka perlu menciptakan suasana lingkungan kerja yang baik. Keadaan lingkungan kerja sangatlah mempengaruhi para pegawai untuk dapat bekerja dengan baik. Manusia sebagai unsur yang memiliki perasaan senang dan tidak senang, dalam dirinya selalu mengandung unsur-unsur positif dan negatif dengan sebagai “organization man” setiap orang mengandung unsur-unsur konstruktif dan destruktif memanfaatkan secara maksimal potensi yang konstruktif.
Menyadari akan hakekat manusia yang bekerja mengandung unsur-unsur yang destruktif maka pimpinan perlu menciptakan suasana agar karyawannya menghindari sifat-sifat negatif yang membawa resiko terhadap kegagalan pencampaian tujuan. Untuk menciptakan sifat-sifat yang positif dalam diri karyawan maka kebutuhannya perlu diperhatikan, balas jasa atas hasil kerjanya perlu dipenuhi, prestasinya perlu dihargai dan sebagainya. Jika hal tersebut dipenuhi, maka moril karyawan akan terus meningkat sehingga produktifitas kerjanya akan meningkat pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar